Cara menyimpulkan amanat puisi sangat berkaitan dengan cara pandang pembaca atau pendengar terhadap suatu hal. Meskipun ditentukan berdasarkan cara pandang pembaca atau pendengar, amanat tidak dapat dilepaskan dari tema dan isi puisi yang dikemukakan penyair. Perhatikan puisi "Doa" (Chairil Anwar) berikut: “Doa”. Kepada pemeluk teguh. membalas, hanya mati di beku udara.”. – Chairil Anwar. “Sesudah masa mendurhaka pada Kata kita lupa bahwa Kata adalah yang menjalar mengurat, hidup dari masa ke masa, terisi padu dengan penghargaan, Mimpi, Pengharapan, Cinta dan Dendam manusia.”. – Chairil Anwar. “Kami cuma tulang-tulang berserakan. Puisi chairil anwar tahun 1946. Bahwa pelarian akan terus tinggal terpencil, Koleksi sajak 1942-1949 Chairil Anwar”, Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka AKU INI BINATANG JALANG DARI KUMPULANNYA TERBUANG BIAR PELURU MENEMBUS KULITKU AKU TETAP MERADANG MENERJANG Maret, 1943 Merupakan Kumpulan Sajak seorang Chairil Anwar 1942-1949, Puisi Aku adalah salah satunya diantaranya. Selama ini sajak-sajak Chairil Anwar tidak bisa ditemukan dalam satu buku. Sebagian kita temukan dalam Deru Campur Debu dan Kerikil Tajam dan Yang Terampas dan Yang Putus tinggal kerdip lilin di kelam sunyi. Tuhanku. aku hilang bentuk remuk. Tuhanku. aku mengembara di negeri asing. Tuhanku di pintuMu aku mengetuk aku tak bisa berpaling. 13 November 1943 . Baca Kumpulan Puisi Suku Sastra Senja di Pelabuhan Kecil. buat Sri Ajati. Kali ini tak ada yang mencari cinta di antara gudang, rumah tua, pada cerita tiang Kau kawin, beranak dan berbahagia. Sedang aku mengembara serupa Ahasveros. Dikutuk-sumpahi Eros. Aku merangkaki dinding buta. Tak satu juga pintu terbuka. Jadi baik juga kita padami. Unggunan api ini. Karena kau tidak kan apa-apa. Aku terpanggang tinggal rangka. vjnxj8U.
  • i2zi0o39f2.pages.dev/353
  • i2zi0o39f2.pages.dev/585
  • i2zi0o39f2.pages.dev/45
  • i2zi0o39f2.pages.dev/530
  • i2zi0o39f2.pages.dev/162
  • i2zi0o39f2.pages.dev/505
  • i2zi0o39f2.pages.dev/299
  • i2zi0o39f2.pages.dev/464
  • puisi chairil anwar selamat tinggal sahabatku